Australia Sampai melakukan sedikit perubahan dalam skuad mereka menjelang pertandingan melawan tim nasional Indonesia pada matchday kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 

 

Pertandingan tersebut akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa, 10 September 2024, pukul 19.00 WIB. 

 

Pelatih Australia, Graham Arnold, mengambil keputusan untuk melakukan beberapa perubahan dalam susunan pemainnya.

 

Salah satu perubahan signifikan dalam skuad Australia adalah keluarnya Kusini Yengi, pemain dari Portsmouth FC, dari kamp tim. 

 

Yengi harus meninggalkan skuad setelah menerima kartu merah saat bertanding melawan Bahrain di Stadion Robina, Gold Coast, pada 5 September 2024. 

 

Posisinya kemudian digantikan oleh John Iredale, seorang penyerang tengah yang bermain untuk klub Denmark, AaB Fodbold.

 

Pada laga sebelumnya, Australia mengalami kekalahan dari Bahrain dengan skor tipis 0-1. 

 

Kondisi ini membuat mereka diprediksi akan berjuang keras untuk meraih kemenangan saat melawan timnas Indonesia. 

 

Di sisi lain, timnas Indonesia yang diasuh oleh Shin Tae-yong berhasil mendapatkan satu poin setelah bermain imbang 1-1 melawan Arab Saudi di King Abdullah Sports City Stadium pada Jumat, 6 September 2024, dini hari. 

 

Indonesia menunjukkan performa yang solid dalam menghadapi tim asuhan Roberto Mancini tersebut.

 

Sebagai informasi, tim nasional sepak bola Australia, yang dikenal dengan julukan “The Socceroos,” merupakan anggota Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) setelah sebelumnya menjadi bagian dari Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC). 

 

Perubahan afiliasi ini dilakukan pada tahun 2006, dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat persaingan dan memperbesar peluang mereka untuk lolos ke Piala Dunia.

 

Australia pertama kali tampil di Piala Dunia pada tahun 1974, namun setelah itu absen dalam jangka waktu yang lama. 

 

Sejak 2006, mereka berhasil tampil secara konsisten di ajang bergengsi tersebut. 

 

Prestasi terbaik mereka di Piala Dunia adalah mencapai babak perempat final pada tahun 2006. 

 

Keputusan untuk berpindah dari OFC ke AFC terbukti menguntungkan, karena memberikan tantangan yang lebih kompetitif bagi tim ini.

 

Gaya permainan timnas Australia terkenal dengan pendekatan fisik yang kuat serta semangat juang yang tinggi. 

 

Mereka tidak segan untuk berduel secara agresif dalam perebutan bola, menunjukkan mentalitas yang kokoh. 

 

Selain itu, beberapa pemain Australia juga memiliki keterampilan individu yang mengesankan, seperti kecepatan dan kemampuan menggiring bola. 

 

Dalam hal strategi, pelatih Australia sering kali menerapkan pendekatan yang fleksibel, dengan menyesuaikan taktik berdasarkan kekuatan dan kelemahan lawan.

 

Di antara pemain bintang Australia saat ini, Mathew Leckie menonjol sebagai kapten tim yang dikenal dengan kecepatan dan ketajamannya dalam mencetak gol. 

 

Aaron Mooy, seorang gelandang kreatif, memiliki visi permainan yang luas dan kemampuan untuk mengendalikan tempo pertandingan. 

 

Mitchell Duke, seorang penyerang, terkenal karena kekuatannya dalam duel udara serta nalurinya yang tajam dalam mencetak gol.

 

Timnas Australia saat ini dilatih oleh Graham Arnold, seorang pelatih berpengalaman yang bertanggung jawab mengarahkan tim menuju sukses. 

 

Di bawah asuhannya, timnas Australia menunjukkan kekuatan yang signifikan, seperti semangat juang yang kuat dan ketahanan fisik yang memungkinkan mereka bermain dengan intensitas tinggi selama 90 menit penuh. 

 

Pengalaman para pemain yang sebagian besar pernah bermain di liga-liga top Eropa juga menjadi aset berharga bagi tim ini LGOSUPER.

 

Namun, Australia juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kurangnya kreativitas dalam membangun serangan. 

 

Terkadang, mereka kesulitan untuk menciptakan peluang yang berbahaya di depan gawang lawan. 

 

Australia Sampai Selain itu, ketajaman dalam penyelesaian akhir atau “finishing” juga masih menjadi tantangan bagi tim ini.