Striker Timnas Asisten pelatih timnas Indonesia, Yeom Ki-hun, baru-baru ini membahas beberapa kekurangan yang dimiliki oleh para penyerang timnas Indonesia.
Yeom Ki-hun, yang baru bergabung sebagai asisten pelatih di bawah arahan Shin Tae-yong, dipercaya untuk meningkatkan kualitas penyerang timnas Indonesia menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga.
Menurut laporan, Yeom Ki-hun, mantan pemain Suwon Bluewings, telah mulai aktif dalam sesi latihan timnas Indonesia yang berlangsung pada 30 dan 31 Agustus 2024.
Meskipun hanya 12 pemain yang berkumpul pada saat itu, Yeom langsung terlibat secara intensif dalam melatih para penyerang seperti Hokky Caraka, Ramadhan Sananta, dan Dimas Drajad.
Terlihat jelas bahwa Yeom memberikan perhatian khusus pada aspek teknik dan strategi permainan mereka.
Di akhir latihan, Yeom Ki-hun mengungkapkan temuan mengenai kekurangan yang ada pada para striker timnas Indonesia.
Ia awalnya mengira bahwa para striker timnas Indonesia kurang dalam hal kekuatan fisik atau power.
Namun, setelah mengamati lebih lanjut, Yeom menyadari bahwa sebenarnya kekuatan fisik para striker sudah memadai.
Masalah utama bukan terletak pada kekuatan fisik itu sendiri, melainkan pada cara mereka memanfaatkan kekuatan tersebut dengan efektif dalam permainan.
Yeom menjelaskan bahwa pada awalnya ia berpikir bahwa para striker timnas Indonesia kekurangan power.
Namun, setelah memperhatikan lebih mendalam, ia menyadari bahwa meskipun para pemain memiliki kekuatan fisik yang cukup, mereka belum sepenuhnya memahami cara yang tepat untuk mengoptimalkannya.
Hal ini menunjukkan bahwa masalah utama bukan terletak pada kekuatan fisik mereka, melainkan pada pemahaman dan teknik dalam penggunaan kekuatan tersebut.
Selain masalah kekuatan, Yeom juga mencatat kekurangan lain yang lebih spesifik, yakni keseimbangan.
Ia mengamati bahwa keseimbangan para striker timnas Indonesia kurang baik, yang sering kali menyebabkan mereka kehilangan bola dalam situasi permainan.
Menurut Yeom, keseimbangan yang kurang baik menyebabkan mereka sering kehilangan bola, dan setelah menerima bola, mereka sering kali tidak tahu bagaimana cara mengontrolnya dengan baik, sehingga bola sering hilang dari penguasaan mereka.
Namun, di tengah berbagai kekurangan tersebut, Yeom juga memberikan catatan positif mengenai kemajuan yang telah dicapai.
Selama dua hari latihan, Yeom melihat adanya perubahan dan perbaikan dalam kinerja para striker.
Ia merasa optimis bahwa dengan latihan yang tepat dan konsisten, para striker akan mampu mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut dan meningkatkan performa mereka secara keseluruhan.
Lebih lanjut, Yeom Ki-hun juga menekankan pentingnya akurasi dalam tembakan.
Dalam sesi latihan pada 31 Agustus, para striker fokus pada latihan tendangan jarak dekat. Yeom menjelaskan bahwa fokus latihan para striker kali ini adalah pada akurasi, bukan pada kekuatan.
Dalam situasi tembakan di dalam kotak penalti, akurasi dianggap lebih penting daripada kekuatan.
Latihan ini bertujuan untuk membuat para striker lebih terampil dalam membuat keputusan yang tepat saat berada di area penalti.
Yeom menjelaskan bahwa akurasi tembakan sangat krusial dalam permainan.
Untuk itu, latihan difokuskan pada tembakan jarak dekat, tanpa melibatkan tembakan jarak jauh.
Dengan berlatih pada jarak yang dekat dari kotak penalti, diharapkan para striker dapat lebih fokus pada teknik dan ketepatan tembakan mereka, sehingga dapat mencetak gol yang lebih efektif.
Dengan demikian, Yeom Ki-hun berharap bahwa para striker timnas Indonesia akan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi pertandingan-pertandingan mendatang LIGALGO.
Ia yakin bahwa dengan latihan yang konsisten dan fokus pada aspek-aspek yang telah diidentifikasi, para striker akan menjadi lebih tajam dan efektif di lapangan.