Timor Leste Tim nasional Timor Leste berencana menggunakan Stadion Wayan Dipta sebagai kandang untuk pertandingan kualifikasi Piala Asia 2027, di mana mereka akan menjamu Mongolia.
Sementara itu, Indonesia akan menjadi tuan rumah dua pertandingan dalam kalender jeda internasional FIFA pada pekan depan.
Salah satu pertandingan yang paling menarik perhatian adalah laga tim nasional Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang akan mempertemukan Tim Garuda dengan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 10 September mendatang.
Pertandingan tersebut diperkirakan akan menarik sekitar 78 ribu penonton yang siap memenuhi GBK untuk memberikan dukungan penuh kepada Indonesia melawan negara tetangga.
Di sisi lain, tetangga Indonesia yang lebih kecil, yaitu , juga memiliki agenda penting di depan.
Timor Leste, yang dikenal dengan keterbatasan fasilitas sepak bolanya, telah memutuskan untuk meminjam stadion di Indonesia untuk pertandingan penting mereka.
Tim ini akan menghadapi tantangan di babak play-off Kualifikasi Piala Asia 2027, sebuah tahap yang harus dilalui oleh enam negara Asia dengan peringkat terendah.
Untuk Kualifikasi Piala Asia 2027, negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Myanmar, Singapura, Laos, Vietnam, dan Thailand telah dipastikan lolos langsung ke babak kualifikasi.
Namun, dua negara Asia Tenggara, yaitu dan Kamboja, harus melewati babak play-off.
Kamboja dijadwalkan akan berhadapan dengan Sri Lanka dalam dua leg pertandingan tanpa menghadapi masalah terkait venue kandang.
Berbeda dengan Kamboja, menghadapi kendala karena stadion mereka tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh FIFA.
Karena itu, mereka harus memainkan pertandingan di tempat netral, dan Stadion Wayan Dipta di Bali dipilih sebagai venue pertandingan tersebut karena lokasinya yang relatif dekat dengan .
Federasi Sepak Bola Timor Leste (FFTL) mengumumkan melalui media sosial bahwa tim nasional mereka akan melawan Mongolia pada babak pendahuluan play-off.
Pertandingan pertama dijadwalkan berlangsung di Stadion Wayan Dipta, Bali, Indonesia, sebagai venue netral. Setelah itu, leg kedua akan digelar di Ulan Bator, Mongolia, lima hari kemudian, pada tanggal 10 September.
Timor Leste dihadapkan pada situasi di mana, jika mereka gagal menyingkirkan Mongolia, mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk bertanding dalam kompetisi level Asia selama tiga tahun ke depan.
Selain menghadapi Mongolia di babak play-off Kualifikasi Piala Asia 2027, Timor Leste juga memiliki jadwal kompetitif di tingkat regional.
Mereka akan memulai perjalanan di babak play-off ASEAN Cup 2024 yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober mendatang.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan apakah Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) akan memberikan izin bagi Timor Leste untuk menggelar pertandingan play-off melawan Brunei di ibu kota mereka, Dili.
Namun, jika tidak ada izin dari AFF, kemungkinan besar Bali United akan memperbolehkan Timor Leste untuk kembali menggunakan Stadion Wayan Dipta sebagai kandang sementara mereka.
Situasi yang dihadapi Timor Leste ini mencerminkan tantangan yang harus dihadapi oleh negara-negara kecil dengan infrastruktur olahraga yang terbatas.
Namun, mereka tetap menunjukkan semangat kompetitif untuk bersaing di tingkat internasional.
Timor Leste tidak hanya berharap bisa melewati rintangan Mongolia di kualifikasi Piala Asia 2027.
Namun, juga untuk terus memperbaiki peringkat mereka di sepak bola Asia melalui berbagai kompetisi lain, termasuk ASEAN Cup yang akan datang LGOGOAL.
Jika Timor Leste berhasil mengatasi Mongolia, mereka akan melangkah lebih dekat untuk mendapatkan kesempatan bermain di Piala Asia.
Ini adalah pencapaian besar bagi negara yang baru berkembang di dunia sepak bola internasional.
Sebaliknya, kegagalan dalam pertandingan ini akan menempatkan mereka dalam masa penantian yang panjang hingga kesempatan kompetitif berikutnya muncul.